IT’S LIKE WIND BLOWING TENDERLY
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Ketika langit masih tersirat kuning fajar lesi,
ufuk timur hening mengiring terbit matahari,
lantun SAYONARA mengalun lirih,
mengalun di ruang batinku, kepada kawanku, kepada guruku,
bahkan gaungnya sampai ke rongga jantung kemegahan kampusku.
Benarkah, benarkah aku terpisahkan dari diri kalian?
Tidakkah kau ketahui,
jarak itu tidak nyata,
kecuali yang direntang oleh rasa,
dia menjelma jadi irama dalam jiwa.
Sungguh, . . . . .
doa mama-papa telah memimpin hasratku
sampai tiba di pelabuhan
karena aku terlalu muda
bahkan teramat teruna
untuk bicara tentang masalah di luar diri.
Jemari kasih guruku
masih saja menyentuhku
karena darahmu mengaliri nadiku
dan napasku sebagian aromamu,
barangkali aku akan dapat mengerti.
Celoteh dan kelakar kawanku
tetap saja menancap di dadaku
hingga aku enggan, ... enggan untuk melepaskan
sebab akan melahirkan rasa rindu.
Kawan,
hari ini lonceng perpisahan telah menggema.
Bersama kamu, dengan kamu, bersama kalian,
sejarah di SMA Kristen Petra 1 pernah kita ciptakan,
dan seorang diri aku mesti pergi,
berjalan dalam pendakian ke puncak
mencari ujung pengembaraanku.
Pergilah kawan,
berjalanlah kalian dengan benar sembari bernyanyi
tentang Tuhan dan keagunganNya.
Terima kasih guruku,
ajaranmu adalah cahaya bagiku
dan teguranmu adalah didikan bagi kehidupanku.
Creted by Gõëšßäśŧ
0 komentar:
Posting Komentar
Apapaun komentar dan kritik Anda, bermanfaat bagi perbaikan blog aku. Terima kasih.